CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Senin, 31 Agustus 2009

ST12 Ajak Keluarga Mantan Gitarisnya Umroh


Imam Rush (alm) adalah gitaris pendiri dan konseptor ST12 yang cukup banyak menyumbang perannya pada perjalanan ST12. Karena sakit yang diidapnya dan atas kehendak-Nya, Iman Rush harus dipanggil pada 2005 silam. Baca berita selengkapnya di ww


Akhir akhir ini Kangen Band semakin diguncang prahara setelah sebuah lagu berirama rap beredar yang isinya cacian dan makian kepada band asal Lampung ini.

Kita semua tahu bahwa banyak yang tidak suka dengan musik maupun penampilan band ini tetapi lebih banyak lagi yang suka. Itu soal biasa, suka dan tidak suka tapi kenapa yang ini jadi lain dan mulai memprihatinkan.

Sebelum lebih jauh lagi mari kita lihat dulu sejarahnya Kangen Band ini. Berasal dari Lampung dan digawangi oleh personel yang katanya berasal dari kaum marginal. Sekitar September 2006 rekaman album bajakannya beredar luas dan mengalahkan penjualan bajakan dari band yang sudah besar seperti Peterpan.

Oleh pelaku industri rekaman band ini diperlakukan sama dengan band top lainnya. Musiknya masuk rekaman dibawah major label, dibuatkan video klip, masuk TV, digelar show show bahkan pernah jadi bintang tamu acara talkshow populer Empat Mata.

Naluri bisnis para pelaku industri rekaman ini tidak meleset. Penjualan kasetnya laris manis hingga kini sudah mencapai 500 ribu copy lebih. Tentu pelaku bisnis senang, Kangen Band dan kru juga ikut senang. Apakah semua orang senang? Ternyata tidak.

Bagi orang orang yang mengatasnamakan bisnis tidak ada yang salah dengan Kangen Band. Tapi bagi kaum musisi terutama dari genre pop fenomena ini justru suatu langkah mundur buat musik Indonesia. Menurut kalangan musisi dan penikmat musik pop yang berkeberatan: musikalitas dari Kangen Band kurang greget dan menurunkan kualitas musik Indonesia khususnya pop.

Sampai disini kita bisa lihat ada dua kubu yang berseberangan yakni kubu pro dari Industri musik dan Kangen Band sendiri kemudian kubu kontra dari kalangan musisi. Sementara itu ada satu kubu walaupun sedikit banyak punya keberpihakan tapi pada dasarnya mereka ini netral yaitu pendengar musik pop pada umumnya.

Para pelaku industri musik jelas kepentingannya adalah bisnis yang tanggung jawabnya adalah mencari keuntungan sedangkan para musisi kepentingannya adalah musikalitas itu sendiri yang tanggung jawabnya adalah memajukan khazanah musik Indonesia.

Kaum musisi berkeberatan kualitas musik Indonesia dikorbankan demi untuk keuntungan bisnis. Mereka merasa dilecehkan apalagi melihat Kangen Band mulai menuai Award.