CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Kamis, 11 November 2010

Tips Mencegah Bahaya Rokok Bagi Pelajar

Saat ini kita tidak kesulitan menemukan para pelajar yang sedang mengisap rokok. Mereka cukup mudah kita temui di beberapa tempat umum, seperti: kendaraan umum, terminal, jalanan, restoran, atau bahkan di lingkungan sekolah mereka sendiri. Kita sebagai orang tua atau saudara yang kebetulan memiliki anak pelajar tentu sangat khawatir melihat kenyataan ini.

Terlebih sekarang, merokok tak hanya dimonopoli oleh kaum laki-laki saja, para wanita pun sudah terbiasa dengan kebiasaan buruk ini. Di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bandung, tidak sedikit pelajar putri yang sudah mulai mengenal rokok, bahkan sudah ada yang menjadi perokok aktif.

Umumnya para pelajar yang merokok ini terpengaruh dari lingkungan sekitar yang memungkinkan mereka untuk merokok, sehingga akhirnya mereka ikut-ikutan mencobanya. Para pelajar ini mengaku akan merasa lebih dewasa, lebih berani, dan lebih gaul, jika mereka merokok. Menurut survei yang pernah dilakukan oleh Yayasan Jantung Indonesia ada sebanyak 77% pelajar yang merokok karena mendapatkan tawaran dari temannya sendiri.

Selain faktor lingkungan, kurangnya informasi tentang bahaya merokok juga menjadi salah satu penyebab utama banyaknya pelajar yang suka merokok. Padahal, setiap rokok yang diisap dampaknya hampir sama dengan orang yang mengkonsumsi zat kimia, karena setiap rokok mengandung lebih dari 4.000 unsur kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Melihat sebegitu bahayanya rokok, seharusnya semua pihak, baik dari pemerintah, orang tua, maupun sekolah melakukan sosialisasi secara gencar tentang bahaya rokok bagi pelajar dengan berbagai kegiatan yang riil.

Adapun beberapa usaha yang bisa kita tempuh untuk menghindari para pelajar merokok, antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Sekolah harus terbebas dari asap rokok. Setiap guru, orang tua, maupun orang lain yang berkunjung ke sekolah harus dilarang merokok seperti halnya di sebuah rumah sakit.
  2. Setiap ada event atau kegiatan yang melibatkan anak-anak pelajar dilarang menggunakan sponsor dari perusahaan rokok.
  3. Ketika anak berada di rumah, orang tua dilarang memperlihatkan dirinya merokok. Ini khusus bagi orang tua yang belum berhenti merokok. Namun alangkah lebih baiknya lagi jika orang tuanya juga berhenti merokok, karena biasanya apa yang dicontohkan orang tua akan diikuti si anak.
  4. Setiap orang tua diharapkan mengikusertakan anak-anaknya ke dalam kegiatan-kegiatan positif sepulangnya dari sekolah, seperti: kursus, olahraga, dan lain sebagainya.

Mulai sekarang mari kita budayakan hidup sehat dan mulai meninggalkan rokok, agar orang-orang yang kita cintai terhindar dari penyakit berbahaya. Ingat! Kesehatan lebih penting dari segalanya.

0 komentar: